Minggu, 08 Juli 2012

on
Ketika orang tua dahulu hendak mengajari anak-anaknya dan didikannya bisa diturut oleh si anak, maka mereka seringkali menggunakan mitos sebagai medianya. Contoh sederhananya saja semisal mendidik anak agar tidak keluyuran keluar rumah di malam hari, biasanya orang tua menakut-nakuti anak dengan adanya kelelawar besar yang suka keluar disaat maghrib tiba; atau semisal melarang anak muda duduk-duduk di lawang pintu dengan mitos suka nontot jodo (susah mendapat jodoh) sebagai alasannya; dan mitos-mitos lain yang seringkali meliputi berbagai kode etik kehidupan sehari-hari yang diajarkan para orang tua dahulu.

Mitos menjadi bahan pendidikan yang ampuh untuk memperkuat materi pendidikan tertanam dan ditaati oleh peserta didik di dalam kehidupannya, untuk itulah mungkin mengapa para orang tua dahulu lebih memilih mitos sebagai media penguat setiap pembicaraan yang mengandung unsur pendidikan terhadap anaknya. Saking kuatnya pengaruh mitos terhadap mental dan kepribadian si anak, seringkali para guru pun malah mendapat kendala dalam menembus pengaruh itu tatkala mengajarkan materi pendidikan yang terikat oleh mitos. Contoh kasus yang berkembang di masyarakat adalah adanya mitos bahwa mata pelajaran Matematika adalah mata pelajaran yang sulit menjenuhkan yang berakibat para anak sangat tidak nyaman mempelajari mata pelajaran tersebut.

Namun apakah dengan efektifitas mitos itu Islam membolehkannya??
Tunggu pembahasannya selanjutnya ya... saya sedang mengumpulkan bahannya dulu... hehe
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar